Heboh Tapak Raksasa di Aceh


KUALA SIMPANG - Sebuah tapak raksasa--yang kemudian diakui ditumpahkan air semen untuk menjaga keutuhan--di pinggir Sungai Tamiang di Dusun Perdamaian Desa Gelong Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, mengundang heboh luar biasa. Warga tiba-tiba mengkaitkan tapak itu dengan kondisi hutan sekitar yang dianggap angker. Sontak saja, warga berduyun duyun mendatangi lokasi tapak raksasa tersebut. Kehadiran tapak itu diakui satu hari setelah warga melakukam kenduri tolak bala.  Zainuddin (46) warga Dusun Perdamaian kepada Prohaba, Jumat (12/2) mengatakan, sebelum tapak raksasa itu ditemukan, seorang kakek, Datok Ismail Hasyim alias Komandan Mae (100) warga Desa Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara dari tempat ia tinggal melihat ke sebarang sungai di sekitar sawah Desa Gelong ada sekitar 12 ekor lembu masuk ke sawah. “Kejadian itu terjadi, Kamis (11/2) pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB,” ujarnya

Melihat ada lembu yang makan tanaman padi di sawah warga.  Kamandan Mae bergegas menyeberang sungai dan memberi tahu pemilik sawah. Mendengar laporan itu Fauzan pergi mencari lembu yang di maksudkan kakek, namun setelah dicari kemana-mana ternyata tidak ditemukan. Tiba-tiba saat berjalan di pinggir sungai itulah Fauzan melihat sebentuk tapak raksasa di pasir  pinggir Sungai Tamiang, kemudian memberitahukan kepada warga lain.. Merasa aneh, wargapun datang melihat  tapak raksasa tersebut, agar jangan hilang di sapu air,  saat sungai pasang warga memagar tempat tapak tersebut dan menyiram air semen sesuai dengan bentuk aslinya.     

Puluhan warga berdatangan melihat tapak yang panjangnya setengah meter itu dan mengabadikannya dengan kamera hand phone (Hp). Dan warga sekitar pun geger. Di jelaskan warga, lokasi pinggir sungai tempat letak tapak tersebut dulunya badan sungai dan tidak jauh dari lokasi kuburan tua baik yang berada di Desa Rantau Pakam maupun Gelong. Pasca terjadi banjir besar pada awal tahun 1996, endapat lumpur banjir membentuk daratan dan kuburan tua Desa Rantau Pakam rubuh di terjang erosi. “Banyak orang alim dan keramat yang dikebumikan di kuburan tua itu,” ujar Zainuddin Namun ada juga yang menafsirkan, tapak raksasa tersebut berasal dari hutan sekitar alur pinang. Dan mereka mengkaitkan dengan hal mistis sekitar hutan alur pinang. Bahkan ada warga yang mengaku pernah menemukan tapak serupa. Seorang bilal mayat setempat, Safie alias Sangkot mengatakan  kehadiran tapak raksasa, salah satu bentuk kekuasan Allah karenanya warga Seruway, khususnya warga Gelong harus lebih mendekatkan diri kepada Allah.  “Sebelum terjadi banjir bandang tiga tahun lalu tapak tersebut juga hadir di pulau tiga, “ sebutnya.(md)