Cirebon: Sebagian warga di sejumlah desa di empat kecamatan di Cirebon, Jawa Barat, tak lagi mampu membeli beras yang harganya terus meroket. Sebagai gantinya, mereka kini mengonsumsi nasi aking dan singkong. Demikian pantauan Metro TV di Cirebon, baru-baru ini.
Warga tak punya pilihan. Apalagi saat ini mereka yang rata-rata bekerja sebagai buruh tani sedang menganggur karena banyak sawah di Cirebon, terendam. Sumiyati, contohnya. Menurut warga Desa Dukuhpuntang, ini harga beras yang kini menembus Rp 7.000 per kilogram teramat mahal.
Sumiyati terpaksa bersiasat. Ibu tiga anak ini terpaksa membagi uang dapur untuk membeli beras dan singkong. "Yang penting perut kenyang," ujar Sumiyati. Harga singkong hanya Rp 1.500 per kg.
Sumber : www.metrotvnews.com
Warga tak punya pilihan. Apalagi saat ini mereka yang rata-rata bekerja sebagai buruh tani sedang menganggur karena banyak sawah di Cirebon, terendam. Sumiyati, contohnya. Menurut warga Desa Dukuhpuntang, ini harga beras yang kini menembus Rp 7.000 per kilogram teramat mahal.
Sumiyati terpaksa bersiasat. Ibu tiga anak ini terpaksa membagi uang dapur untuk membeli beras dan singkong. "Yang penting perut kenyang," ujar Sumiyati. Harga singkong hanya Rp 1.500 per kg.
Sumber : www.metrotvnews.com