Fenomena Jejak UFO Jogja ' Crop Circles ' Sudah Ada Sejak 1686

Fenomenaunik terjadi Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu(23/1/2011). Padi ambruk di tengah sawah membentuk pola lingkaran yangsangat rapi. Seperti pola itu sengaja dibuat manusia. Istilah ilmiahuntuk fenomena ini biasa disebut dengan istilah crop circles ataulingkar taman.

Menurutketerangan Basori (41), warga yang rumahnya berada di utara sawah itu,Sabtu (22/1/2011) malam sekitar pukul 22.30, dirinya mendengar suaragemuruh layaknya suara helikopter mendarat. "Suara itu terdengarsekitar 30 menit, tetapi saya tidak gubris suara itu. Saya pikir itusuara helikopter lewat," tuturnya.

Halitu diamini oleh Ayu Rukini (32), istri Basori. "Saya juga mendengarsuara itu. Waktu itu saya dan suami sedang menonton televisi. Sayamengira tentara Angkatan Udara sedang latihan," ujarnya.

Fenomenaini diketahui pertama kali oleh Yudi (20). "Sekitar pukul lima pagitadi, saya berangkat kerja. Sewaktu melewati sawah ini, saya melihatpadi-padi ambruk tapi membentuk pola yang rapi," kata Yudi.


Yudimenyanggah keterangan Basori tentang suara gemuruh yang terdengarsemalam. Yudi yang tadi malam nongkrong di depan rumah Basori sampaipukul tiga pagi tidak mendengar suara apa pun. "Bahkan semalam tidakada hujan atau angin. Tahu-tahu tadi pagi sudah terbentuk pola ini(lingkaran) di tengah sawah," ujar Yudi.

Fenomenaini dapat dilihat dengan jelas dari puncak bukit di utara sawah. Wargasetempat menyebut bukit itu Gunung Suru. Puluhan warga menaiki GunungSuru untuk melihatnya. Hujan turun dan jalan ke puncak bukit yangsangat licin tidak membuat surut antusiasme warga untuk melihatfenomena ini.

"Apakah ada UFOmendarat di sini? Saya tidak tahu pasti. Yang jelas ini adalahkebesaran Allah. Mungkin Allah memperingatkan manusia untuk menjagaalamnya," kata Syamsul Bahri (37), warga Beloran, Madurejo, Prambanan,Sleman, yang datang untuk melihat dari puncak Gunung Suru.

Jauhari(34), warga Kebondalem, Madurejo, Prambanan, Sleman, yang rela jatuhbangun karena licinnya jalan menuju puncak Gunung Suru, berujar, "Iniseperti fenomena pendaratan UFO, yang sering dibahas di televisi. Tapi, saya tidak tahu apakah benar adanya. Hanya Allah yang tahu sebabnya."

Fenomena misterius semacam ini sering dijumpai di beberapa tempat.


Fenomena "Crop Circles" Terjadi sejak 1686

Mistericrop circles seperti terjadi di sawah Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah,Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (23/1/2011), memang fenomenabaru di Indonesia.

Namun,di luar negeri fenomena itu sudah dicatat sejak lama, bukan dari abadlalu saja. Pada 1686, Prof Robert Polt, LDD menulis dalam penerbitan ANatural History of Staffordshire.


RobertPoll adalah "penjaga" pertama Museum Ashomolean dan profesor kimia diOxford. Ia menggambarkan, bentuknya bukan hanya lingkaran, melainkanarea yang rata "terdiri tiga bagian dari lingkaran, lainnya adalahsetengah lingkaran, beberapa lagi kuadran."

Bentuk-bentukitu ditemukan di lahan yang subur dan di padang terbuka. Bukan hanyasatu, kadang-kadang bahkan dua dan tiga lingkaran.

Lantas,pada Juli 1880 terbit sebuah jurnal ilmiah prestisius, Nature, yangmemuat surat dari seorang spectroscopist bernama J Rand Capron. Iamenggambarkan temuannya soal formasi unik di Inggris bagian selatan.

"Membentukspot bundar dengan beberapa tangkai yang berdiri sebagai pusatnya,beberapa tangkai ambruk dengan bagian kepala tertata apik membentuklingkaran di sekitar pusat, dan di luarnya adalah lingkaran tangkaiyang utuh."

Capron menduga bentuk itu akibat "angin topan". Ia juga menyeratakan sketsa lingkaran itu, tetapi tidak dimuat oleh Nature.

Setelahitu, lebih banyak lagi catatan tentang munculnya bentuk-bentukmisterius tersebut dengan pola yang berbeda-beda dan bahkan sangatmenakjubkan.

DiInggris, ia sering kali muncul di dekat situs-situs kuno, sepertiStonehenge yang terkenal karena bebatuan raksasa tersusun teratur danmengesankan betapa manusia kuno sudah mempunyai teknologi canggih untukmembangunnya.

Namun,crop circles juga muncul di Amerika Serikat yang tergolong tidakmempunyai jejak peradaban kuno, kecuali wilayah yang semula didiamioleh bangsa Indian kuno.


Kini,di Amerika pula ada kelompok studi yang mempelajari fenomena ini secarailmiah, namanya Burke, Levengood, Talbott (BLT) Research Team.

Merekamendokumentasikan banyak sekali fenomena crop circles, mewawancaraipara saksi mata, dan menganalisisnya dari berbagai segi. Namun, merekapun belum mempunyai jawaban memuaskan. Crop circles masih misterihingga kini.
 
Dapatkan Berita-Berita TERBARU Hanya Dengan Mem-Follow @Sahabat_Apa_Aja .
http://halilintarblog.blogspot.com/2011/01/fenomena-jejal-ufo-jogja-crop-circles.html